Sudah lama ga nulis blog. Tapi untung ada Tantangan Blogging Mamah Gajah Ngeblog, jadinya terpacu buat nulis, ya walaupun sudah diujung waktu ni nulisnya. Tema bulan ini adalah membuat review film keluarga, lagi-lagi cukup menantang untuk saya, karena saya bukan orang yang sering nonton film. Tadinya mau nonton film yang baru, tapi mood tak kunjung datang, jadinya review film yang sudah pernah ditonton. Judul film yang akan saya review adalah ‘Orang Kaya Baru’

Tentang Film
Judul : Orang Kaya Baru
Sutradara : Ody C. Harahap
Penulis : Joko Anwar
Genre : Comedy, Lifestyle
Tayang perdana : 24 Januari 2019
Durasi : 99 Menit
Kenapa Nonton Ini?
Saya bukan pecinta film, jadi saya tidak terlalu update tentang film terbaru dan tidak banyak baca-baca review juga. Waktu itu kebetulan waktu agak lengang, kemudian pengen nonton film jadi asal scroll saja di iflix, tertarik dengan film ini karena saya lihat para pemainnya ga kaleng-kaleng. untuk yang sebaya saya (mohon maaf, ini jebakan umur 😂), siapa yang ga kenal Raline Shah, Derby Romero, Lukman Sardi, dan Cut Mini? Seleb papan atas semua kan? itulah yang membuat saya penasaran untuk menonton film ini.
Saya kalau nonton film tu pengennya yang menghibur, ga pake mikir, dan ga pake terkaget-kaget. Biasanya, 5 – 10 menit pertama suatu film itu akan menentukan apakah saya akan lanjut nonton atau tidak, dan film ini lulus untuk saya tonton sampai habis. Padahal awalnya agak-agak pesimis, ‘Halah film Indonesia paling ngebosenin,’ tapi ternyata berhasil ditonton sampai habis. Jadi untuk yang pengen nonton Easy Watching Movie (term yang saya ciptakan sendiri, ntah ada ntah ga ini tu), bisa dicoba nonton film ini.
Sinopsis
Diawali dengan cerita keseharian sebuah keluarga yang sangat sederhana. Bapak (Lukman Sardi), Ibu (Cut Mini), dan tiga anaknya, yaitu Duta (Derby Romero), Tika (Raline Shah), dan Dody (Fatih Unru) walau hidup pas-pasan tapi tetap ceria dan hangat. Setiap orang digambarkan memiliki permasalahannya masing-masing. Terkadang mereka dapat perlakuan yang menyedihkan dari orang sekitar, tapi tetap dihadapi dengan santai dan malah mendorong kreativitas diatas rata-rata.

Suatu hari, Bapak meninggal tiba-tiba, anak-anak bersedih dan Ibu pun mulai menyusun strategi agar keluarga dapat terus melanjutkan hidup. Tetapi tiba-tiba datang pengacara kepercayaan Bapak, yang memberitahukan wasiat Bapak untuk istri dan anak-anaknya. Ternyata selama ini Bapak adalah orang kaya dan memilih hidup sangat sederhana untuk mendidik anak-anaknya. Bapak mewasiatkan harta yang sangat banyak untuk anak dan istrinya. Dan dimulailah cerita sebagai orang kaya baru dengan segala kemudahan dan juga sekaligus permasalahan yang sebelumnya tidak pernah dihadapi keluarga ini.

Kesan
Saya menikmati film ini, sinematografi, musik, scene rasanya semuanya pas saja, dalam artian enak ditonton. Tapi balik lagi, saya kan bukan kurator film dan bukan penonton film yang biasa membandingkan film yang satu dengan yang lainnya, jadi mungin yang buat saya baik-baik saja belum tentu begitu juga dengan yang lain.
Saya paling suka dengan peran Bapak, walau hanya muncul sebentar-sebentar tapi kemunculan Lukman Sardi ini sangat memberi warna pada film ini. Sebentar menyampaikan hikmah, sebentar kemudian membuat tertawa karena ngocol (bahasa jadul alert). Padahal biasanya Lukman Sardi itu perannya serius-serius kan ya? Setelah itu saya suka perannya Ibu, Cut Mini memang spesialis pemegang peran yang aneh-aneh, dan seperti biasa dia mampu mewarnai cerita menjadi lucu dengan kelakuannya.
Kalau diperhatikan secara detil, ada beberapa klu yang dimasukkan oleh penulis cerita yang akan menggiring penonton untuk curiga kalau si bapak ini sebenarnya tidak benar-benar miskin. Buat saya itu menarik, menunjukkan bahwa ceritanya dibuat benar-benar detil. Coba deh tonton! Kalau saya cerita disini nanti jadi spoiler hehe. Lagian siapa sih yang ga pernah denger Joko Anwar? udah banyak film-film bagus yang beliau tulis.
Tapi ada juga yang membuat saya gereget, yaitu tentang perubahan penampilan dari orang sederhana ke orang kaya terasa sangat smooth, cepat banget adaptasi jadi elegannya. Ada sih kelakukan noraknya, tapi fashion dan selera furnitur rumahnya langsung elegan seperti para ‘old money‘ gitu. Padahal dengar-dengar dari teman yang sering merhatiin kliennya dan bisa nebak OKB atau old money, biasanya OKB itu lebih mentereng daripada old money. Ini mah saya aja deng yang julid (mohon maap – emang sirik), padahal ya ada aja yang bisa langsung beradaptasi dengan baik apalagi sebenarnya diceritakan mereka selalu diberikan lingkungan sekolah di kalangan orang-orang kaya ya. Lagian suka suka yang bikin filmnya aja kali.
Over all, film ini sangat menghibur! banyak scene yang bisa bikin tertawa terbahak-bahak 😂.
Pesan
Quotes yang paling saya ingat itu adalah yang terlontar dari Bapak, beberapa yang menarik perhatian saya:
- Anak itu titipan tuhan, harus diusahakan yang terbaik untuk anak-anak
- Duit klo dikit cukup, kalau banyak ga cukup
- Hidup yang paling penting itu keluarga dan sahabat, kalian harus sayang sama mereka
Dan masih banyak lagi kata-kata bijak yang keluar dari Bapak, makanya saya suka banget karakter bapak, ngocol tapi bijak. Bapak ini juga bikin saya berpikir, apa iya ya bergelimang fasilitas bikin anak anak jadi kurang berjuang, sampai mikir panjang ada cara lain ga ya biar anak-anak mau lebih berjuang.
Film ini juga bikin saya berandai-andai, kalau saya tiba-tiba punya banyak uang, apa yang akan saya lakukan ya, apakah kelakuan saya juga akan berubah? Bakal tambah baik ataukah bakal tambah hancur kalau saya tiba-tiba dapat uang kaget? Gimana caranya membedakan teman yang benar-benar teman atau yang hanya butuh pansos? Kalau banyak uang begitu apakah masih bisa merasakan kehangatan keluarga? hahaha, mohon maaf jadi overthinking.
Tapi film ini memang bikin mikir sih, pasti makin tinggi pohon makin kencang anginnya, kalau diamanahkan harta yang banyak tentu tanggungjawab dan cobaannya juga sebanding.
Penutup

Alhamdulillah, akhirnya review ini bisa tertulis juga di blog saya untuk memenuhi tantangan MGN. Mamah Gajah Ngeblog memang yahuud! Membuat saya termotivasi untuk menulis tipe tulisan yang belum pernah saya tulis sebelumnya. Semoga tulisan ini bisa bermanfaat ya.
Liat iklan film ini dulu tuh lucuuuu bener, sempet ngajak ibu-ibu di kantor buat nonton, tapi gak kesampean sampe sekarang
LikeLike
wah teh, saya malah ga tau pas launching, nemunya di iflix baru baru ini saja, hihii…
LikeLike
iya teh, kalo pas makan siang di kantor kami buka TV, beneran ngakak-ngakak liat iklannya.
LikeLike
Wah baru tau film Joko Anwar yang ringan begini. Dipikir dia cuma bikin film film serius atau horror. Nuhun teh ulasannya jadi nambah ide nonton film.
LikeLike
nah itu dia teh, awalnya penasaran karna pemainnya kok bagus2, penulisnya juga joko anwar… jadi we nonton, eh keterusan hehe
LikeLike
Aku suka lihat juga ini di iflix. Cuma males haha, udah menghakimi duluan. Jadi pengen coba nonton
LikeLike
hahha, memang ini juga diawali dari keisengan
LikeLike
Cerita film ini walau bikin aku kesel, tapi jadi mengkhayal jadi orang kaya juga. Ha…ha…
LikeLike
iya bangett… tiap scene dia buang2 uang, suka berandai2 ‘kayanya sy mending beli yg lain aja deh’
LikeLike
Waah ternyata bagus yaa filmnya hehe. Boleh deh jd salah satu film yg perlu dintonton hehehehe. Apa lg teeh film indo yg bagus? Hehehe
LikeLike
haha lumayan teh, buat ketawa2an sebentar mah bisa
coba imperfect teh, lumayan juga itu filmnya
LikeLike
mau banget ini nonton film komedi begini
thanks ya teh dini udah buat reviewnya keren
LikeLike
sama sama teh dewi, semoga ga over ekspektasi
LikeLike
Tehh lucu review nya bagus dan ringan banget. Jadi penasaran..apalagi yang bikin Joko Anwar, yang kualitas karyanya ga diragukan lagi. Watchlist banget ini
LikeLike
heheh, semoga ga over ekspektasi ya tehh hihihi
LikeLiked by 1 person
Nah ini bakal aku cari di iflix, mudah2an ada di iflix Thailand. Genre ringan begini aku suka. Plus akupun suka bilang uang itu dikit cukup banyak kurang, pas sama kutipan yg ada di film ini. Hehehe.
LikeLike
bener teh ringaan, lumayan buat ketawa2an
LikeLike