Kembali menulis blog untuk memenuhi Tantangan Blogging Mamah Gajah Ngeblog, mudah-mudahan tidak sekedar menjadi draft yang tersimpan tanpa dipublish huihi. Saya bertekad untuk lebih mengekspresikan diri saya dengan bloging, kalau sebelumnya mungkin agak kaku, kedepannya saya akan berusaha lebih apa adanya.
Oh ya, Tema tantangan di Januari 2022 ini adalah Tentang Dirimu, Mamah Gajah, sangat menantang untuk orang seperti saya yang canggung menceritakan tentang diri sendiri. Tapi… markicob – mari kita coba!

Tentang Saya
Siapa ya saya? Bisa macam-macam
Anaknya ortu saya, kakaknya adik saya, istrinya suami saya, ibunya anak anak saya, dan sebagainya. Buat saya tidak masalah sih yang manapun itu, toh memang manusia punya banyak peran di dunia ini. Tapi terkadang memang suka kepikiran juga sih, siapa saya kalau tidak dihubungkan dengan orang-orang terdekat saya itu?
Iya…! Saya suka begitu memang, mencari-cari pertanyaan yang terkadang saya juga tidak tahu apakah perlu dijawab atau tidak. Saya adalah orang yang suka berkontemplasi entah untuk apa, wkwkwkw… Semakin banyak waktu luang akan semakin banyak bengong memikirkan hal hal macam itu. Memang kadang kadang saya rada geek.

Mungkin dulu (terutama ketika masih SD, SMP, SMA) ada orang-orang melihat saya aneh. Saya terkadang suka melontarkan pernyataan atau pertanyaan tentang hal hal yang membuat suasana jadi ‘krik krik’ 🤣. Tapi karena saya pemalu, lama lama saya menahan diri, dan lebih banyak menyimak saja (sambil overthinking😌). Fenomena ini tertangkap oleh seorang psikolog yang saya temui saat saya melakukan asesmen minat dan bakat untuk keperluan memilih jurusan masuk kuliah.
Beliau bilang saya harusnya bergaul dengan orang-orang yang jauh lebih dewasa (belakangan saya paham yang dimaksud adalah dewasa dalam hal pengalaman dan pemikiran). Katanya, agar saya bisa lebih berkembang. Beliau bilang juga pengalaman saya yang merasa sering kurang nyambung dengan orang sekitar selama ini, membuat saya selalu punya pikiran kalau saya inferior. Mungkin iya mungkin tidak, sepertinya saya juga banyak diam karena memang introvert dan irit kata, sekaligus malas untuk memberikan penjelasan terlalu panjang.
Kalau dulu sih, mana kepikiran ya untuk memperluas pergaulan dengan orang-orang yang jauh lebih senior, bergaul sama yang sebaya saja cukup terbatas, kalau diingat-ingat teman yang dekat dengan saya itu tidak banyak. Tapi ternyata garis hidup saya membuat saran Bu Psikolog tersebut menjadi kenyataan.
Komunitas Mamah Gajah
Nah, saya punya privilege untuk otomatis tergabung dalam Komunitas Mamah Gajah. Dan fenomena tersebut menjadi salah satu bukti bahwa apa yang disarankan oleh Bu Psikolog terpenuhi dalam kehidupan saya . Alhamdulillah ya, hadiah dari Allah.
Lah emang kenapa? Segitunya?

mencerminkan keseharian mamah gajah
Mungkin saya harus menjelaskan dulu apa itu Komunitas Mamah Gajah. Istilahnya sendiri baru mulai terdengar beberapa tahun belakangan, tapi makin kesini makin populer (setidaknya diantara kami 😆). Mamah Gajah menjadi sebutan khas bagi alumni perempuan dari kampus Gajah (ITB). Sebutan tersebut berafiliasi ke sebuah grup yang awal mulanya dibentuk di facebook yaitu ITBMotherhood. Grup tersebut semakin hari semakin banyak anggotanya, dan semakin berkembangdan memiliki banyak subgrup. Mulai dari grup wilayah domisili, parenting, hobi, sampai pada subgrup yang menjadi wadah sharing untuk yang menghadapi kasus-kasus khusus (anak kembar, ABK, single mother, mental health, dan lain sebagainya).
Saya sendiri tergabung di ITBMotherhood sejak 2012, dijebloskan oleh seorang teman yang sepertinya tahu bahwa saat itu saya sedang berjibaku mengurus bayi. Dan ya!, komunitas ini sepertinya sesuai dengan apa yang disarankan oleh Bu Psikolog. Sebuah keberuntungan yang besar, jika mengingat bagaimana saya bisa (beruntung) masuk ITB.
Sebagai Mamah Gajah, saya bisa belajar pada yang jauh lebih senior bagaimana mengarungi hidup agar tidak overthinking, belajar pada yang sebaya bagaimana mencari solusi permasalahan yang hampir sama, atau belajar dari yang lebih junior bagaimana tips-tips menghadapi era jaman now. Ternyata dewasa itu bukan hanya masalah umur, tetapi masalah pengalaman dan pemikiran. Dan saya merasa ada yang menerima dengan menjadi saya apa adanya. Tidak ada yang sempurna, tentu konflik selalu ada, tapi ya itulah gambaran hidup di dunia ini, bisa jadi pelajaran juga.
Tergabung di Mamah Gajah menurut saya bisa mengasah sisi humanis saya yang aslinya sangat kaku.
Saya Adalah Mamah Gajah
Dimana saja sih saya tergabung? Selain tergabung di grup inti tentu saya ikut beberapa subgrup. Apa sajakah?
Yang pertama tentu subgrup domisili, ITBMH Bandung Raya dan STARmate. Pernah ikut yang Balikpapan juga tapi karena sejak pandemi sudah tidak pernah kesana dan suami sudah pindah tugas ke lapangan, jadi saya keluar dulu dari grup.
Grup Bumil, ‘Sahabat Bumil Cantik‘ bahkan saya ditunjuk menjadi admin, ini sepertinya karena saya terlalu kepo terhadap proses kehamilan dan kelahiran, karena saat bergabung saya sedang tidak hamil. Ya itulah! klo diluar mungkin pada aneh kan, ‘ini orang apa apaan sih gabung gabung dimari?’, tp ya disitu saya diterima wkwkwk.
Grup Hobi, ITBMh Plant lovers dan Mamah Gajah Ngeblog (MGN) tentunyaaa. Grupnya seru, banyak bahasan yang membuat kita terpacu untuk lebih baik dalam menjalankan hobi sekaligus banyak tips meningkatkan skill.
Mamager, alias ITBMagerhood, dijebloskan oleh seorang teman dosen yang kebetulan satu fakultas. Sepertinya beliau tau saya mumet waktu itu ngurusin kerjaan 🤣🤣🤣. Saya tidak terlalu aktif, tetapi sangat senang mampir, apalagi ketika sedang mumet, dan menjadi sangat sangat terhibuuur!
Banyak juga ya? Tapi percayalah, masih buanyak subgrupnyaaa… Kegiatannya tentu tidak kalah banyak, tiap subgrup punya kegiatan khas. Dari sharing pengalaman, member bantu member, pemberian bantuan pada yang sedang membutuhkan, pemberian beasiswa, sampai ada challenge-challenge seru yang bisa membuat kita semakin berkembang.
Penutup
Jadi seperti itulah sedikit cerita mengenai saya dan Mamah Gajah. Sesuatu yang patut disyukuri oleh saya. Saya merasa bertumbuh bersama Mamah Gajah, merasa ada yang support saat senang dan susah. Banyak Teteh-teteh (panggilan khas antar sesama member, walau junior juga dipanggil teteh) yang sebelumnya bahkan tidak pernah bertemu di kampus, tapi setelah di Mamah Gajah saling bantu dan berkolaborasi menghasilkan sesuatu yang wah!
Seru ya? Seru Banget !

Wah halo Mba Dini, akhirnya saya membaca tulisan Mba Dini, ehehe. Sejak bergabung MGN, belum pernah mampir di blog Mba. Ehehe.
Saya pernah berinteraksi sekilas dengan Mba Dini saat menjuri. Tidak disangka punya kemiripan niy sama Mba, ihihiiy, introvert, irit kata, overthinking, dan suka ‘krik krik krik. Ihihiiy.
Saya baru tahu ada MAMAGER, Plant Lovers, Grup Bumil, walaah ternyata banyak ya macamnya. 🙂
LikeLike
Iya mbak uril, abis menjuri itu saya ga nulis nulis lagi buat mgn challenge, baru skrg mulai lagi, mudah mudahan bisa ikut terus huehe
LikeLike